Demo di PT VDNI Ricuh, Satu Pengunjuk Rasa Terluka

1014
Demo di PT VDNI Ricuh, Satu Pengunjuk Rasa Terluka
DEMONSTRASI - Suasana kericuhan yang terjadi saat demonstrasi dilakukan oleh ratusan massa dari PT Andalniaga Boemih Energi (ABE) di jalan hauling PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Rabu (29/1/2020). (Fadli Aksar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Aksi demonstrasi ratusan massa dari PT Andalniaga Boemih Energi (ABE) di jalan hauling PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Rabu (29/1/2020) berlangsung ricuh. Satu pengunjuk rasa terluka.

Demonstrasi dilakukan terkait pembayaran tunggakan utang dari PT Konawe Putra Propertindo (KPP) kepada PT ABE terkait pembangunan jalan hauling dan jembatan di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pantauan awak zonasultra, massa yang datang bersama satu unit ekskavator bakal membongkar beton yang mengaspali jalan hauling di kawasan industri pertambangan itu dihalau puluhan petugas sekuriti dari PT VDNI dan puluhan orang tak dikenal.

Ketika melakukan orasi, massa pendemo tak juga ditemui oleh perwakilan PT KPP, sehingga ekskavator yang sudah disiapkan bergerak maju ke arah jalan hauling. Namun, massa yang sudah berada di depan pintu masuk kawasan industri pemurnian nikel itu langsung bergerak menghadang alat berat itu sehingga ricuh pun terjadi.

Kedua kelompok massa saling serang dengan melemparkan batu dan balok kayu. Petugas kepolisian dan TNI langsung berusaha melerai kericuhan tersebut. Polisi menembakkan gas air mata agar bentrokkan berhenti. Sejenak kedua kubu menghentikan pertikaian.

Demo di PT VDNI Ricuh, Satu Pengunjuk Rasa Terluka

Jenderal Lapangan (Jenlap) aksi Abdul Samad menjelaskan, aksi kali ini terkait masalah utang piutang yang belum dibayarkan PT KPP kepada PT ABE senilai Rp14 miliar sebagai pembayaran pembuatan jalan hauling dan jembatan.

“KPP seharusnya membayar pembuatan jalan dan jembatan, tapi ini terjadi chaos, tidak ada urusan kami dengan PT VDNI, tapi kami tadi ini dihalang oleh preman. Karena tadi saya sebagai korban dihantamkan kayu, bukan dari security tapi dari yang berpakaian preman,” kata Abdul Samad di lokasi kejadian.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Nur Akbar membenarkan peristiwa tersebut. Kata Akbar, satu orang terluka dan satu alat berat dirusak oleh karyawan PT VDNI.

“Aksi saling lempar tidak menimbulkan korban jiwa, namun satu unit ekskavator milik PT Khadapi Putera Mandiri yang dibawa oleh pengunjuk rasa untuk melakukan pemalangan jalan dirusak dan satu orang pengunjuk rasa Nardi dikeroyok oleh karyawan PT VDNI dan diamankan ke Polres Konawe,” papar Akbar saat dikonfirmasi lewat WhatsApp.

Akbar mengatakan, saat ini situasi sudah bisa dikendalikan oleh personel Polres Konawe. (A)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini