Di Awal 2021, Empat Warga Wakatobi Hilang di Laut

75
Kepala Pos Search Anda Rescue (SAR) Kabupaten Wakatobi Susandi Padli
Susandi Padli

ZONASULTRA.COM,WANGIWNGI– Memasuki awal tahun 2021, empat orang warga Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) hilang melaut dan tidak ditemukan.

Kepala Pos Search Anda Rescue (SAR) Kabupaten Wakatobi Susandi Padli menyebutkan yang ditangani pos SAR Wakatobi memasuki awal tahun 2021 yakni satu orang nelayan yang hilang di Kecamatan Tomia, tujuh hari dilakukan pencarian tidak ditemukan.

Operasi selanjutnya dilakukan di Desa Waha, Kecamatan Wangiwangi, pencarian dilakukan selama tujuh hari, melibatkan unsur penyelam hingga tujuh hari namun juga tidak membuahkan hasil.

Tidak berselang lama, operasi pencarian warga yang hilang melaut di perairan Lasalimu, nelayan dari Kampung Bajo, di Wangiwangi Selatan (Wangsel), mengalami kecelakaan pelayaran main over boat (terjatuh dari perahu), tujuh hari dilakukan pencarian dan juga tidak ada hasil.

Kemudian satu nelayan desa Bajo Lohoa juga dinyatakan hilang, pencarian dilakukan tujuh hari juga namun nihil. Dan waktu itu dua laporan yang masuk bersamaan. Karena hanya memiliki satu Rigit Inflitable Boat (RIB) sehingga satunya dilaporkan ke kantor SAR Kendari, dan itu laporannya masuk dari Bajo Mola. Dan laporan kejadiannya di Menui. Pencariannya dilakukan selama tujuh hari.

“Kalau yang ditangani kantor SAR Kendari itu korbannya ditemukan di pulau Buruh dalam keadaan selamat oleh nelayan,” katanya saat ditemui di kantor SAR, Desa Numana, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Kamis (25/2/2021).

Lanjut dia, kebanyakan kejadian yang dialami nelayan itu terjadi pada saat melakukan aktivitas memancing. Sementara 2 kejadian lainnya hilang saat melakukan aktivitas memanah ikan.

Soal peralatan, pihak SAR Wakatobi hanya mempunyai RIB yang memang responnya cepat, untuk melaksanakan pencarian dan evakuasi. Tapi kendalanya kalau cuaca ekstrim yang sangat besar di Wakatobi yang ombaknya mencapai hingga 5 meter, kadang membuat tim SAR kewalahan.

“Di kondisi cuaca buruk, yang cocok disini sebenarnya adalah kapal yang agak besar. Kami kalau melakukan operasi sesuai dengan SOP, tujuh hari melaksanakan operasi. Setelah tujuh hari operasi ditutup, namun tetap dilakukan pemantauan selama beberapa hari, tentu membangun komunikasi dengan pihak keluarga para korban. Namun tidak ada kabar sama sekali,” terangnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat Wakatobi kalau ada peringatan dini cuaca ekstrem tiba masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di laut dulu. Karena terkadang cuaca tidak sesuai dengan perkiraan. (b)

 


Kontributor : Nova Ely Surya
Editor : Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini