Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017

341
Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017
Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017 bakal digelar di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng. Tepatnya 19-22 Mei 2017.

Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017 FBIM – Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017 yang bakal digelar di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng. Tepatnya 19-22 Mei 2017. (Google Images)

 

ZONASULTRA.COM, KALTENG – Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017 bakal digelar di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng. Tepatnya 19-22 Mei 2017.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menggelar Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017 yang akan berlangsung di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng pada 19 – 22 Mei 2017.

“Kami mentargetkan 10.000 wisatawan nusantara (wisnus) dan 500 wisatawan mancanegara (wisman),” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng Guntur Talajan.

Baca Juga : 7 Desa Wisata Raih Penghargaan di Desa Wisata Award 2017

FBIM 2017 kali ini akan menampilkan 20 kegiatan utama, berupa berbagai seni pertunjukan dan permainan tradisional yang diangkat dari kearifan lokal masyarakat Kalteng. Ada 4 lokasi yakni; Taman Kota Sampit, Sungai Mentaya (Pelabuhan Patung Jelawat), Borneo Citymall, dan Stadion 29 Nopember Kota Sampit.

Penyelenggaraan event tahunan pesta budaya FBIM ini telah berlangsung sejak 1993. Kegiatan ini dalam rangka melestarikan dan mengembangkan budaya masyarakat sekaligus menjadi sarana untuk mempromosikan potensi pariwisata Kalteng yang bertumpu pada daya tarik budaya (culture), alam (nature), dan wisata buatan (manmade).

Deputi Bidang Pengembangan Promosi Pariwisata Nusantara (BP3N) Kemenpar Esthy Reko Astuti turut mendorong kegiatan ini. Dia berharap event ini mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kalteng yang mentargetkan sebanyak 553.000 wisatawan pada 2019.

Guntur Talajan menambahkan, FBIM ini semakin meningkat baik dari jumlah kegiatan atau lomba, maupun masyarakat yang datang.

Baca Juga : Festival Adat Terbesar Siap Digelar di Ciamis 19-25 Mei 2017

“Kami mengundang Pak Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya untuk membuka FBIM 2017 yang akan berlangsung di Stadion 29 Nopember Sampit pada hari Jumat (19/5),” kata Guntur Talajan.

Disebutkan dalam acara pembukaan FBIM 2017 akan dimeriahkan dengan kegiatan Karnaval Budaya yang diikuti para peserta dari utusan kabupaten/kota se-Kalteng, SOPD provinsi, SOPD Kabupaten Kotawaringin Timur, sanggar/panguyuban, ormas, swasta, perguruan tinggi, pemuda dan pelajar Kotawaringin Timur.

”Penyelenggaraan FBIM 2017 yang mengangkat tema “Eksistensi Kearifan Lokal Menuju Kalteng Berkah” untuk mendukung Visi dan Misi Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H.Habib Ismail,” kata Guntur Talajan.

Deputi Esthy Reko Astuti berharap FBIM 2017 bisa melestarikan dan mengembangkan budaya masyarakat. Terutama seni pertunjukan dan permainan tradisional yang diangkat dari kearifan lokal, sebagai bagian dari Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia. Sekaligus untuk mempromosikan potensi pariwisata Kalteng.

Baca Juga : Kemenpar Tetapkan 16 Kota sebagai Destinasi MICE

Esthy Reko Astuti mengutip statemen Menpar Arief Yahya, bahwa portopolio bisnis pariwisata Indonesia ini bertumpu pada budaya (culture), dengan porsi 60%, lalu nature atau alam 35% dan manmade 5%.

Potensi culture dikembangkan berupa wisata warisan budaya dan sejarah (heritage and pilgrim tourism) 20%; wisata belanja dan kuliner (culinery and shopping tourism) 45%; dan wisata kota dan desa (city and vilage tourism) 35%. Potensi alam (nature) dikembangkan dalam produk wisata bahari (marine tourism) 35%; wisata ekologi (eco tourism) 45%.

Sedangkan wisata berpetualangan (adventure tourism) 20%, sedangkan buatan manusia man-made dikembangkan dalam wisata MICE (MICE and event tourism) 25%; wisata olahraga (sport tourism) 60%; dan obyek wisata yang terintergrasi (integrated area tourism) 15%.

“Penyelenggaraan pesta budaya FBIM 2017 menampilkan berbagai keragaman dan keunikan kearifan lokal masyarakat suku Dayak di Kalteng ini bagian dari atraksi yang unsur terpenting dalam memperkuat unsur 3 A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas),” kata Esthy Reko Astuti. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini