Gebyar Hardiknas 2019, Literasi Kebudayaan dan Kebangsaan

157
Gebyar Hardiknas 2019, Literasi Kebudayaan dan Kebangsaan
HARDIKNAS - Perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Dikemas dalam tema Gebyar Hardiknas 2019, dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) diharapkan tak hanya semata pendidikan formal saja, tetapi juga menerapkan literasi kebudayaan dan kebangsaan. (Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Dikemas dalam tema Gebyar Hardiknas 2019, dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) diharapkan tak hanya semata pendidikan formal saja, tetapi juga menerapkan literasi kebudayaan dan kebangsaan.

Direktorat Jenderal Kemendikbud Fitra Ardha yang turut hadir dalam pembukaan Gebyar Hardiknas 2019 di kantor Dikbud Sultra, Kamis (25/4/2019) menyebutkan program penguatan pendidikan karakter atau PPK telah diintegrasikan di 218.989 sekolah. Penyediaan 546 buku cerita rakyat sebagai materi pendidikan karakter di sekolah. Dan program seniman masuk sekolah yang telah mengikutsertakan 54.000 seniman untuk mengajar di 34 provinsi.

“Pemerintah telah memberikan perhatian khusus pada pendidikan karakter yang menjadi landasan pembangunan manusia Indonesia masa depan,” kata dia dalam sambutannya.

Baca Juga : Masih Tertinggal, Provinsi Sultra Berupaya Tingkatkan Mutu Pendidikan

Untuk itu, kata Fitra, pendidikan saja tidak cukup. Diperlukan juga penguatan landasan kebudayaan yang menjangkau seluruh warga bangsa.

“Kuncinya adalah akses. Perluasan dan pemerataan akses. Maka arah kebijakan peningkatan literasi budaya dan kewarganegaraan pun harus didorong untuk memperluas dan meratakan akses publik terhadap keaneka-ragaman budaya dan kesatuan imajinasi kebangsaan,” tutur Fitra Arda.

Asisten III Setda Sultra Suharno menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Gebyar Hardiknas 2019 yang mendorong sinergi antar pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, baik dari pusat maupun daerah.

“Pemerintah pusat memiliki Program Indonesia Pintar, kami memiliki Sultra Cerdas. Intinya pembangunan manusia,” kata Suharno.

Dijelaskan Suharno, saat ini angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sultra baru mencapai 68. Sedangkan rata-rata lama sekolah mencapai 8,6. Ke depan, harapan lama sekolah diharapkan mencapai 13,53. Untuk itu, diperlukan kerja keras dan kerja bersama meningkatkan capaian pendidikan tersebut.

Kepala Dikbud Sultra sekaligus ketua panitia Asrun Lio melaporkan, Gebyar Hardiknas 2019 diselenggarakan bersama instansi pusat maupun daerah untuk dapat bersinergi menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan.

“Provinsi Sultra mengambil tema bagaimana pendidikan ini peduli terhadap lingkungan. Hari ini kita luncurkan program One Student One Tree,” Asrun Lio.

Untuk diketahui, pekan Hardiknas 2019 Sultra yang diselenggarakan di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra menghadirkan berbagai lomba bagi siswa berbagai jenjang. Gebyar Hardiknas juga diisi dengan penampilan seni budaya oleh para siswa.

Pemutaran film pendidikan melalui bioskop keliling juga diadakan setiap malam di halaman kantor Dikbud Sultra. Masyarakat juga dapat mengunjungi pameran dan mendapatkan layanan bidang pendidikan dan kebudayaan Kemendikbud sampai 29 April 2019. (b)

 


Kontributor: Sri Rahayu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini