Hujan Selama Sebulan, 154 Hektar Lahan Pertanian di Mubar Terendam Banjir

152
Hujan Selama Sebulan, 154 Hektar Lahan Pertanian di Mubar Terendam Banjir

Hujan Selama Sebulan, 154 Hektar Lahan Pertanian di Mubar Terendam BanjirIlustrasi

 

ZONASULTRA.COM, LAWORO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis, sebanyak 154 hekar lahan pertanian di daerah itu terendam anjir dengan ketinggian 140 cm.

Kepala BPBD Kabupaten Mubar, Nazirun mengatakan, rusaknya ratusan lahan pertanian yang masih dalam tahap produksi itu akibat hujan yang berturut-turut selama sebulan lebih mengguyur daerah itu dengan intensitas tinggi sehingga beberapa sungai meluap.

“Ini akibat luapan sungai Seperti Sungai Kambara, Waturempe, Wandoke, di Kecamata Tiworo Kepulauan. Kemudian di kecamatan Kusambi, Sungai Lemoambo, Lakawohe, Remba, Guali serta Sungai Remba dan Soga yang ada Kecamatan Sawerigadi,” kata Nazirun saat di temui di kantor Bupati Mubar, Selasa (13/6/2017).

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mubar Alibadin menyatakan pihaknya sudah memantau lokasi lahan yang terendam itu. Dan sudah dilaporkan di pemerintah provinsi.

“Sementara ini kita masih menunggu reaksi dari pihak Pemprov apakah akan di berikan bantuan atau seperti apa,tapi biasanya tetap di berikan bantuan kemudian kita juga akan berusaha dan selalu melakukan pemantauan di lokasi terutama di persawahan,” ujarnya.

Mengenai kemungkinan potensi gagal panen akibat rendaman banjir itu, Alibadin belum Ilbisa memastikan karena saat ini padi yang terendam masih dalam proses pertumbuhan.

Dimana tahap itu merupakan fase generatif yang kemungkinannya bisa juga diakibatkan oleh bibit yang kurang baik.

“Kalau padinya kering dalam waktu tertentu, itu masih bisa keluar buahnya, masih ada kemungkian untuk berproduksi. Kecuali sudah keluar buah baru di kena banjir dan busuk itu jelas pasti rusak,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi pembusukan dan kemungkinan buruk lainnya, Alibadin mengaku sudah memberikan bantuan benih dan pupuk untuk meminimalisir kerugian petani yang hendak memulai proses tanam baru. (B)

 

Reporter : La Ode Pialo
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini