Investor Cina dan Taiwan Lirik Potensi Pertanian Mubar

724
Investor Cina dan Taiwan Lirik Potensi Pertanian Mubar
PERKEBUNAN JERUK - Bupati Muna Barat La Ode M Rajiun Tumada bersama empat orang investor dari negara China dan Taiwan yakni Mr. Ken, Mr. Chan, Mr. Liang dan Joseph dan rombongan saat meninjau langsung perkebunan jeruk di Desa Labukolo, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (22/10/2018). (Kasman/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LAWORO – Sejumlah investor asal negara Cina dan Taiwan menyatakan ketertarikannya terhadap potensi pertanian di kabuapten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Para investor yang berjumlah empat orang itu adalah Mr. Ken, Mr. Chan, Mr. Liang dan Joseph. Bersama Bupati Mubar, LM Rajiun Tumada, mereka mengunjugi beberapa perkebunan jeruk dan lada yang ada di desa Labukolo, Momuntu dan Suka Damai, di Kecamatan Tiworo Tengah.

Kepada sejumlah awak media, La Ode M Rajiun Tumada mengatakan kedatangan empat investor itu ingin melihat hasil pekerbunan di daerah ini, seperti jeruk, cokelat, lada dan rempah-rempah lainnya.

“Kita sudah memperlihatkan jenis-jenis jeruk yang ada di sini. Mulai dari jeruk siam, jeruk kepro dan sangkis dan semua jenis jeruk ada di Mubar ini. Tinggal para investor China dan Taiwan ini mereka lihat mana yang cocok dari mereka,” kata mantan Kasatpol PP Sultra ini saat ditemui di perkebunan jeruk di desa Labukolo, Kecamatan Tiworo Tengah, Senin (22/10/2018).

Kata Rajiun, yang paling dibutuhkan para investor ini adalah jeruk. Karena kulitnya jeruknya bisa diolah menjadi obat.

“Jadi berdasarkan perbincangan kami, jeruk ini nanti akan dibuatkan obat dan minuman. Kalau untuk minuman, berarti akan dibuat sirup atau jus,” ungkapnya.

Selain jeruk, tambah Rajiun, yang menjadi perhatian empat investor ini adalah rempah-rempah yang ada di Mubar ini. Lanjut dia, ada banyak hal yang lain yang menjadi dasar untuk keperluan mereka yakni seperti yang dikunjungi tadi perkebunan lada dan cokelat (kakao), termasuk rambutan.

“Mereka ini datang ke Mubar cuman ingin mengetahui apa yang mereka lihat seperti apa yang bisa menjadi potensi yang bisa dikembangkan di daerah ini,” ucapnya.

Untuk itu, dirinya selaku Bupati di Mubar berupaya bagaimana mencari semaksimal mungkin pengusaha-pengusaha yang mampu mengolah jeruk di daerah itu, bukan dijual ke Surabaya, Makassar, Manado atau daerah lokal Sultra, tetapi bisa diproduksi dan termafaatkan.

“Air jeruknya bisa dijadikan jus dan sirup. Kemudian kulitnya bisa dijadikan obat dan itu ada pada para investor China dan Taiwan ini. Perkebunan jeruk di Mubar ini sekitar 55 hektar dan 10 hektar masih penanaman awal jeruk siam madu tepatnya di desa Momuntu,” bebernya. (B)

 


Reporter : Kasman
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini