Kasus Pembuatan Kapal: BCW Desak BKSDA Segera Lacak Balak dan Tetapkan Tersangka

40

Melalui ketuanya, Muhamad Afif mendesak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra agar segera memproses dengan cepat kasus tersebut. Pemeriksaan terhadap pengusaha pemilik kapal serta menetapk

Melalui ketuanya, Muhamad Afif mendesak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra agar segera memproses dengan cepat kasus tersebut. Pemeriksaan terhadap pengusaha pemilik kapal serta menetapkan tersangka ialah langkah yang harus dilakukan oleh instasi itu secepatnya. 
“Ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi, sebab kalau tidak segera dihentikan maka perambahan dan pengrusakan hutan semakin parah,” tegas Afif, begitu dipanggil melalui siaran persnya yang diterimah Zonasultra.com, Selasa (27/1/2015) malam.
Menurut Afif, BKSDA Sultra harus berani turun lapangan dengan melakukan lacak balak, sehingga bisa diketahui asal usul kayunya. Dengan demikian, jika terbukti kayu yang sampai ribuan kubik tersebut berasal dari hutan konservasi, maka tidak ada alasan untuk tidak menetapkan tersangka pihak-pihak yang terlibat. 
Berdasarkan investigasinya, tulis Afif, sampai kini aktivitas pembuatan lima buah kapal masih terus dilakukan oleh pengusaha pemilik kapal. “Bukan hanya dua buah kapal yang dibuat seperti yang diberitakan, tapi hasil investigasi kami ada lima buah kapal yang hingga saat ini masih terus berlangsung,” ungkapnya.
Afif meminta kepada pengusaha kapal dan pemilik kayu, berinisial SD untuk segera menghentikan aktivitas pembuatan kapal tersebut.
Ia menduga adanya keterlibatan oknum pejabat, karena tidak mungkin pembalakan liar yang dilakukan  terang-terangan tidak diketahui masyarakat dan pemerintah setempat serta instasi terkait dalam hal ini Dishut Butur.
“Secara logika, kok pemerintah setempat bisanya tidak tau pembalakan liar itu, termasuk juga Dishut Butur. Makanya BKSDA harus segera memeriksa oknum-oknum ini,” terangnya. (Dar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini