Kesal Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Kendari Tanam Pisang di Tengah Jalan

2690
Kesal Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Kendari Tanam Pisang di Tengah Jalan
JALAN RUSAK - Warga menanam sejumlah pohon pisang di tengah Jalan MT Haryono, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (1/6/2018). Aksi ini sebagai bentuk protes atas kerusakan jalan nasional dan sindiran kepada pemerintah yang seolah mengabaikan kondisi ini. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kondisi jalan rusak bak kubangan di Jalan MT Haryono, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai menuai kritik dari masyarakat. Sebagai bentuk protes, warga yang kesal akhirnya menanam pohon pisang akan jalan berlubang dan bergelombang namun tak kunjung diperbaiki itu sebagai bentuk sindiran kepada pemerintah.

Selain menanam pohon pisang, warga juga meletakkan triplex yang bertuliskan “pemerintah hati-hati dengan derita rakyat”.

Bahar (43), salah seorang pegawai Toko Hokki yang berada di depan jalan itu mengatakan, kondisi ini sudah meresahkan masyarakat.

Dikatakannya, pihak kontraktor sudah menimbun jalan ini dengan material sejak tiga bulan lalu, tapi sampai sekarang belum juga diaspal. Padahal, ini masuk dalam kategori jalan nasional.

“Ini jalanan seperti ini karena ditimbun. Coba seandainya tidak ditimbun, tidak begini jalanan. Jangan ditimbun, kalau pekerjaannya tidak dilanjutkan,” kata Bahar sambil menunjuk jalan yang ditanami pohon pisang, Jumat (1/6/2018).

BACA JUGA :  Ikatan Ahli Kesehatan Ajak Berbagai Pihak Eliminasi HIV-AIDS di Sultra

Kesal Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Kendari Tanam Pisang di Tengah Jalan

Akibat jalan rusak ini, kata Bahar, hasil penjualan di toko tempatnya bekerja mengalami penurunan bila dibandingkan sebelum jalan itu ditimbun. Pasalnya pembeli susah untuk masuk berbelanja.

“Setengah mati mau masuk belanja. Kalau banyak debu nggak ada yang datang. Hasil penjualan menurun, karena pembeli malas datang. Apalagi kalau hujan, di tengah jalan sudah seperti kolam renang,” kesalnya.

Di tempat yang sama, Ofin Alfiakim (25) salah seorang pengendara yang melitas di situ menyesalkan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Sultra yang lamban menyelesaikan pekerjaan jalan nasional yang terletak di belokan dekat Jembatan Pasar Baru itu. Sebab pekerjaan jalan tersebut kurang dari satu kilo meter, tapi sudah tiga bulan pekerjaannya belum selesai.

(Baca Juga : Jalan Rusak, Tarif Angkot Lasolo-Meluhu Naik)

“Bahaya sekali kalau lewat sini, jalannya berlobang dan bergelombang. Apalagi kalau habis hujan lubangnya yang gede-gede tertutup sama genangan air, jadi kita tidak lihat dan berlumpur pula. Selain itu, kalau airnya sudah kering berdebu,” ujarnya.

BACA JUGA :  HKTI Sultra Silaturahmi di Pondok Pesantren Shohibul Quran Kendari

Akibat jalan berlubang dan bergelombang itu, Ofin mengatakan, para pengendara tidak bisa memacu kendaraannya secara normal.

Warga Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga ini berharap kepada pemerintah agar secepatnya mengaspal jalan nasional yang terletak di Kecamatan Kambu ini.

“Saya berharap pemerintah cepat selesaikan ini proyek pekerjaan Jalan MT Haryono,” pintanya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Sultra Sukarman mengatakan, Jalam MT Haryono masuk jalan nasional, sehingga bukan kewenangan pemerintah provinsi. Walau begitu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak BBPJN VI Sultra agar jalanan tersebut segera diperbaiki.

“Itu jalan nasional bukan kewenangan kita, tapi nanti kita koordinasi dengan mereka setelah lebaran,” kata Sukarman. (B)

 


Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini