Konsumsi Pertamax di Sulawesi Naik 17 Persen, Gas Nonsubsidi 14,8 Persen

45
Konsumsi Pertamax di Sulawesi Naik 17 Persen, Gas Nonsubsidi 14,8 Persen
PERTAMINA - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax di Sulawesi mengalami lonjakan yang signifikan selama periode Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 1440 Hijriah. (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax di Sulawesi mengalami lonjakan yang signifikan selama periode Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 1440 Hijriah.

Dibanding dengan produk BBM gasoline lainnya seperti premium, pertalite, dan pertamax turbo yang disalurkan oleh PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII, kenaikan konsumsi Pertamax tercatat paling tinggi hingga mencapai 17 persen.

Menurut Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII Hatim Ilwan mengatakan, dari rata-rata harian normal 156 kiloliter (KL) per hari, selama periode lebaran 21 Mei – 20 Juni 2019 kemarin konsumsi pertamax meningkat menjadi 183 KL per harinya.

Baca Juga : Pertamina Klaim Pemudik di Sulawesi Gunakan BBM Pertamax Series

“Ini menunjukkan bahwa konsumen sudah banyak yang memilih BBM berkualitas dengan RON tinggi, karena sangat mendukung performa kendaraan tetap prima,” ungkap Hatim melalui siaran tertulisnya, Jumat (21/6/2019).

Selama satgas RAFI, secara keseluruhan konsumsi bahan bakar jenis gasoline di wilayah Pertamina MOR VII mengalami peningkatan sebesar 3 persen. Dari rata-rata harian sekitar 6.907 KL menjadi 7.070 KL.

Begitupun, dengan dengan periode Satgas tahun lalu, konsumsi tahun ini juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 2 persen.

“Selain Pertamax, peningkatan pada jenis gasoline lainnya terjadi pada produk pertamax turbo,” tambahnya.

Sementara untuk jenis gasoil, lanjut Hatim, sesuai prediksi sebelumnya mengalami penurunan hingga lima persen. Hal ini tak lepas dari banyaknya industri yang menghentikan operasi alat berat dan kendaraan lainnya penunjang produksi selama masa libur Hari Raya Idulfitri.

“Kondisi ini hampir sama dengan yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Adapun penurunan yang paling signifikan mencapai delapan persen terjadi pada produk avtur. Dari enam depot pengisian pesawat udara yang menyiapkan avtur di Sulawesi, rata-rata konsumsi avtur selama periode dua minggu sebelum dan sesudah lebaran hanya sekitar 887 KL/hari. Sementara rata-rata harian sepanjang 2019 mencapai 960 KL.

Secara umum, sepanjang periode Satgas lalu, menurut Hatim, pihaknya tidak mengalami kendala yang sulit baik dari stok maupun distribusi BBM dan LPG.

Baca Juga : Pertamina Pimpin Penyaluran Bantuan Korban Banjir di Konawe

Pihaknya juga menyiagakan layanan BBM di sepanjang jalur mudik sepanjang jalur lintas Pulau Sulawesi. “Kita optimalkan layanan SPBU reguler sebanyak 435 unit, dan mobile dispenser sebanyak 1 unit,” pungkasnya.

Selain layanan BBM, Pertamina juga mencatat adanya kenaikan untuk penyaluran LPG selama masa Satgas RAFI yang naik sebesar 9,2 persen untuk LPG bersubsidi tiga kg. Bahkan, khusus untuk LPG Nonsubsidi yakni bright gas varian 5,5 kg dan 12 kg mengalami peningkatan hingga mencapai 14,8 persen untuk LPG dibandingkan rata-rata kondisi normal.

Meskipun terjadi peningkatan, namun Hatim memastikan bahwa stok LPG masih berada dalam kondisi aman. Pihaknya pun mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak sehingga pelayanan energi pada masa Ramadan dan Idulfitri berjalan lancar. “

“Kami berterimakasih pada konsumen yang telah memilih produk-produk berkualitas Pertamina,” tutupnya. (b)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini