Sultra pada 27 April 2018 ini baru saja merayakan HUT yang ke 54 dan sudah delapan kali mengalami pergantian kepemimpinan,mulai dari Y.Wayong sampai dengan Nur Alam. Selama itu dari tahu ketahunpertumbuhan ekonomi Sultra semakin meningkat,walaupun diakui belum merata diseluruh daerah di Sultra.
Data terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra dan Bank Indonesia Sultra dari hasil kajian ekonomi Sultra triwulan I tahun 2008 terkait pertumbuhan ekonomi Sultra sebesar 5,8 % yang diukur berdasarkan PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto). Dimana, dari sisi lapangan usaha pertambangan merupakan produk unggulan Sultra memberikan kontribusi 20,86% setelah sektor pertanian 24,75%(Suranti Toar, Kabid Statistik BPS Sultra, April,2018).
Tidak bisa di pungkiri kemajuan pembangunan di Sultra ini tidak terlepas dari bahu membahunya pemerintah, Badan Usaha masyarakat dalam upaya mendorong percepatan pembangunan daerah.Apalagi hanya mengandalkan sumber dana dari APBD sangat terbatas,maka bantuan dari luar APBD sangat di perlukan.Kepala Daerah bisa frustasi akibat kelangkaan dana untuk membangun infra struktur.Sebagian Kepala Daerah mencoba mencari alternatif di luar APBD.Wali kota Bandung mencari hibah ke Belanda ,Bupati Bantaeng menggunakan koneksi Jepang untuk menggunakan hibah ,Gubernur DKI Jakarta memberdayakan kalangan pengusaha ( Agung Kristanto,Media Keuangan, 2017 ).
Bagaimana dengan di Sulawesi Tenggara. Untung saja PWI Kolaka dan PT ANTAM menyelenggarakan lomba menulis opini dalam rangka 50 tahun CSR ANTAM membangun Sultra.Kalau tidak kita tidak pernah tahu dana CSR PT ANTAM yang bernilai milaran Rupiah di gelontorkan untuk mendorong pembangunan di Sultra ini,melalui MOU (Memorandum Of Understanding) antara petinggi PT.ANTAM dan Gubernur Sultra Nur Alam.Itupun belum dihitung dana bantuan CSR PT ANTAM yang langsung atau korporai dengan lembaga lain disalurkan kepada masyarakat lokal sekitar tambang.
Sekilas tentang CSR PT ANTAM
Aneka Tambang (Persero) Unit Bisnis Pertambangan Nasional (UBPN) Sultra merupakan salah satu BUMN (persero) yang mengelola usaha pertambangan dan pabrik ferro nikel di Pomala Kabupaten Kolaka, dengan luas areal kurang lebih 7.588,74 Ha.Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik, terutama dengan dibangunnya pabrik ferronickel (Feni) III Di Pomala, PT ANTAM Tbk terus berupaya melakukan eksplorasi nikel dibeberapa lokasi dalam wilayah Provinsi Sultra.
Sejak berdirinya PT ANTAM tanggal 5 Juli 1968, sejak itulah salah satu perusahaan raksasa ini telah menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Dimana, CSR PT ANTAM Tbk merupakan suatu komitmen usaha PT ANTAM Tbk untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama dengan para pihak terkait dengan masyarakat dimanapun PT ANTAM Tbk berada yang dilakukan kegiatan secara terpadu dengan kegiatan usahanya secara berkelanjutan dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip praktek usaha yang baik berkeadilan ekonomi, sosial dan lingkungan (Maria Ekrista Oktaviana Dewi,Unibraw, 2016).
CSR PT ANTAM Sinergi Dengan Program Bahteramas, Bantu Pemprov Rp 153 Milyar
Sejak dilantik mengendalikan daerah Sultra pada 18 Pebruari 2008 Gubernur Nur Alam bersama wakilnya Saleh Lasata langsung tancap gas mensolidkan dan memacu jajarannya menggenjot roda pembangunan ,pemerintahan dan kemasyarakatan. Salah satu program utama Bangun Kesejahteraan Masyarakat (Bahteramas) adalah pendidikan gratis,kesehatan hingga rawat inap kelas III gratis dan wajib belajar 9 Tahun.
Dalam hal pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur CSR PT ANTAM sudah tidak diragukan lagi.Bahkan sebelum perusahaan lain menyalurkan CSRnya, CSR ANTAM sudah terlebih dahulu menggelontorkan dana CSR yang mumpuni untuk mendukung pembangunan Sultra.
Ternyata, Program Bahteramas besutan Nur Alam yang pernah menerima penghargaan Bintang Maha Putra Utama diera pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini sama dengan sasaran CSR PT ANTAM Tbk yang juga mendukung program pendidikan , kesehatan dan program pendidikan dasar 9 tahun.Hal ini tidak pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.
Diusia 50 Tahun ini terus CSR PT ANTAM intens menggulirkan dananya dalam usaha memberdayakan masyarakat terutama dalam wilayah operasi lokasi tambang tetapi puncaknya ternyata pada masa pemerintahan Nur Alam. Dimana, setelah dilantik pada 18 Pebruari 2008enam bulan kemudian tepatnya tanggal 8 April 2008, sekitar 19 hari lagi Sultra merayakan Ultahnya yang ke-44 , CSR PT ANTAM,Direkturnya saat itu Ir Denny Maulana menandatangani MOU kerjasama dengan Pemerintahan Sultra diwakili Gubernur Nur Alam,CSR PT ANTAMmembantu Rp 103 Milyar. Dana itu diperuntukan membantu kegiatan pembangunan ekonomi dan pengembangan masyarakat.
Tiga tahun kemudian tepatnya tanggal 5 Juli 2011 lagi-lagi CSR PT ANTAM bertempat di Kantor Penghubung Pemda Sultra Menara Global Lt. 27 Jakarta, saat itu Direktur Utama PT ANTAM Alwinsyah Lubis menandatangani MOU kerjaama dengan Gubernur Sultra Nur Alam. Saat itu Pemda Sultra menerima dana sebesar Rp 50 milyar dari CSR PT ANTAM.
Dana itu diperuntukan meningkatkan pendapatan anggaran pembangunan Sultra, dengan alokasi dana untuk pembangunaan infrastruktur RSUD Sultra sebesar Rp 11 milyar sisanya Rp 39 milyar untuk kegiatan pembangunan dan pengembangan masyarakat Sultra khususnya sekitar tambang. Seperti dikutip LKBN Antara edisi 7 Juli 2011, Nur Alam memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada PT ANTAM dan sempat mengatakan PT ANTAM adalah sahabat baik membangun Sultra.
Sayangnya, penulis mendapatkan data ini lewat website www.antam.com bukan dari media lokal seperti Kolaka Pos media cetak terbesar di bumi mekongga dan koran lokal lain. Seyogyanya pemerintahmembangun transparansi denganmemberikan informasi yang dapat diakses berbagai media informasi yang dapat diakses langsung oleh masyarakat.Sebab dalam kepemerintahan yang baik segala kegiatan harus diketahui masyarakat,terutama penggunaan anggaran secara bertanggungjawab,karena muara dari pemerintahan yang baik adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat,namun tak bisa diabaikan adalah pertanggungjawaban kepada pihak pemberi bantuan dalam hal ini CSR ANTAM.
CSR PT ANTAM Makin Dekat dengan Masyarakat
Selama 50 tahun perjalanan CSR PT ANTAMtelah banyak menyasar dan melakukan kegiatan –kegiatan bersama masyarakat disekitar lokasi tambang disemua sektor pembangunan secara berkelanjutan.Dari kegiatan bersama inilah diharapkan akan muncul kebersamaan dan tidak ada jarak antara PT ANTAM dengan masyarakat.Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi tambang,tapi setidaknya kedekatan PT ANTAM dengan masyarakat bisa menjadi mitra ,dan setidaknya bisa menjadi pagar, yang apabila terjadi sesuatu yang mengganggu kegiatan operasional PT ANTAM, masyarakat sekitar lokasi tambang cepat menginformasikan kepada PT ANTAM.
Sehingga dengan demikian tidak akan ada gangguan yang datangnya dari luar terhadap operasi PT ANTAM.
Penutup
Mengakhiri tulisan ini saya berpesan kepada PT ANTAM kapan dan dimanapun agar sumberdaya alam di wilayah operasinya dikelola secara arif dan bijaksana untuk keberlanjutannya, berwawasan lingkungan dan memberdayakan masyarakat sehingga dapat memberikan kontribusi secara nyata dan signifikan terhadap kemajuan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Sultra.Kepada generasi muda khususnya yang masih duduk dibangku pendidikan sekolah lanjutan seusia saya kita harus apresiasi keberadaan CSR PT Tambang Tbk yang telah banyak memberikan kontribusi secara nyata terhadap pembangunan khususnya bidang pendidikan.Saya Sebagai pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) menyadari itu. Akhirnya, saya ucapkan selamat HUT PT ANTAM (persero) Tbk yang ke 50, pada 5 Juli
Oleh : Zirana Elza Amzia
Penulis adalah Pelajar SMA Negeri 1 Kendari
Juara Harapan 2 Lomba Menulis 50 Tahun CSR ANTAM Membangun Sultra, Kategori Pelajar
