Mahasiswa Apoteker UHO Beri Edukasi Bahaya Narkoba ke Siswa SD

435
Mahasiswa Apoteker UHO Beri Edukasi Bahaya Narkoba ke Siswa SD
PENGABDIAN MASYARAKAT - Mahasiswa Progran Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Fakultas Farmasi UHO bersama BNN Provinsi Sultra mengedukasi bahaya narkoba pada anak usia dini, di SDN 1 Ranomeeto, Sabtu (23/11/2019). (Amal Buchari/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menggandeng Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara (Sultra) turun ke sekolah dasar mengedukasi bahaya penyalahgunaan narkoba pada anak usia dini, di SDN 1 Ranomeeto, Sabtu (23/11/2019).

Menggambar dan menayangkan video bahaya narkoba menjadi pilihan metode edukasi bagi siswa SDN 1 Ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) itu. Metode itu dipilih untuk menyesuaikan pola perkembangan anak itu sendiri. Anak-anak diajak bermain sambil belajar.

Baca Juga : Mahasiswa Apoteker UHO Beri Penyuluhan Narkoba ke Siswa

Salah satu dosen pembimbing, Sunandar Ihsan mengungkapkan, berdasarkan data BNN, narkoba sudah sampai kepada anak-anak. Sehingga penanaman pemahaman bahaya narkoba dianggap sangat penting dilakukan pada anak usia dini.

“Karena pengguna narkoba itu banyak bentuknya, misalnya penggunaan bukan obat (terlarang) tetapi itu memabukkan, seperti lem. Dan barang itu mudah didapat, kemudian anak-anak itu sangat mudah meniru,” jelas Sunandar usai kegiatan.

Mahasiswa Apoteker UHO Beri Edukasi Bahaya Narkoba ke Siswa SD

Kemudian, lanjut Sunandar, penanaman sejak dini tentang bahaya narkoba secara psikologis, anak-anak terus mengingat sampai dewasa tentang bahaya narkoba tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa pengguna narkoba di Sulawesi Tenggara terus meningkat.

“Ini menjadi kekhawatiran kami, karena kami sebagai farmasis yang bertanggung jawab atas pengedaran obat-obatan itu merasa perlu mengambil langkah tegas karena ini berhubungan dengan obat yang beredar di masyarakat dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjelaskan,” jelasnya.

Sunandar memberi contoh paracetamol sebagai obat yang bebas dipasarkan namun dapat menjadi narkoba jika obat tersebut digunakan dengan dosis yang sangat tinggi.

Baca Juga : Hari Ini Prodi Pendidikan Apoteker UHO Kuliah Perdana

Kepala SDN 1 Ranomeeto, Asmad merasa sangat senang dan menyambut baik kegiatan tersebut.

Menurut Asmad, kegiatan ini menjadi sangat penting, khususnya bagi siswa sekolah dasar untuk menjaga bahaya narkoba lebih awal. Pengawasan tidak hanya saja dari sekolah, tetapi juga pihak keluarga.

“Alhamdulillha sejak lima tahun saya bertugas di sini, belum pernah saya menemukan obat terlarang. Dan saya terus memantau bahkan hingga malam biasa saya singgah di sekolah,” ungkap Asmad. (b)

 


Penulis: M3
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini