Menjemput Pagi di Makassar dengan Kue Janda

590
Menjemput Pagi di Makassar dengan Kue Janda
Kue janda dijajakkan bersama dengan jenis kue khas tradisional lainnya di Makassar. (Foto:Istimewa)
Menjemput Pagi di Makassar dengan Kue Janda
Dwi Nur Fitriani

ZONASULTRA.COM, MAKASSAR – Menjelang pagi di Kota Metrpolitan Makassar dan sekitarnya, para penjual kue-kue di pinggir jalan dan sudut-sudut kota mulai ramai dengan antrian warga yang akan membeli berbagai jenis dan rasa kue khas dari Makasssar itu.

Kue itu menjadi penganan menjemput pagi sambil menghirup teh atau kopi panas sambil mempersiapkan segala peralatan untuk  menuju ke tempat kerja  menjalani aktifitas rutin masing-masing.

Di antara sekian banyak jenis kue itu,  salah satu di antaranya banyak menarik orang untuk menikmati karena namanya. Orang Makassar memberi nama kue janda. Jenis kue ini terbuat dari pisang dibungkus dengan parutan ubi kayu, kemudian dikukus dan disajikan dengan taburan parutan kelapa. Selain diberi nama kue janda, ada juga orang  Makassar menyebut kue janda itu dengan nama  kue songkolo bandang

Kue janda ini merupakan salah satu penganan ringan favorit sering di buru oleh  masyarakat Makassar saat bulan puasa untuk menjadi hidangan berbuka puasa ataupun di bulan biasa untuk menjadi sarapan pagi.

Menjemput Pagi di Makassar dengan Kue Janda
Kue janda dijajakkan bersama dengan jenis kue khas tradisional lainnya di Makassar. (Foto:Istimewa)

Salah seorang penjual kue-kue, Suri di temui di Makassar, Rabu 16 Maret 2016 mengatakan, kalau pagi banyak yang mencari kue janda ini ,tapi tidak  begitu banyak yang menjual. Saya pun tidak sering menjualnya  kue ini, palingan jenis kue; panada, donat, risoles, atau onde-onde.”, katanya

Kue janda itu seharga Rp. 1000,-  per biji  tertata manis di etalase kaca para penjual kue saat pagi. Kue ini dipajang bersama  kue kue tradisional lainnya seperti kue dadar, burangasa, onde-onde panyu, roti goreng

Warga Makassar mempunyai kebiasaan membeli kue atau panganan ringan di pagi hari,maka dari itu para penjual kue harus sudah menyajikan jualannya di awal pagi. “Saya biasa jam empat pagi sudah bangun, menggoreng, memasak  dan membungkus kue, kalau malam sebelum tidur saya siapkan semua dulu. Paginya baru di goreng atau di kukus. Jam enam saya sudah keluar rumah.”, ungkap Suri (

Kue janda ini merupakan kue favorit, menurut Suri,  pernah ada ibu-ibu  memborong banyak kue jandanya, karena sudah lama mencari kue itu tapi baru menemukannya, katanya.

 

Citizen Jurnalis : Dwi Nur Fitriani
Mahasiswa KPI FDK UIN Alauddin Makassar
Melaporkan dari Samata Gowa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini