Rasyid selaku ketua pelaksana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sultra menyatakan persiapan pilkada sesuai petunjuk rapat kondinasi nasional (rakornas) PPP sebelumnya. Berdasarkan hasil rakornas, PPP
Rasyid selaku ketua pelaksana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sultra menyatakan persiapan pilkada sesuai petunjuk rapat kondinasi nasional (rakornas) PPP sebelumnya. Berdasarkan hasil rakornas, PPP mengutamakan kader untuk dicalonkan jadi bupati dan wakil bupati. Namun demikian, kalaupun kader tidak memiliki elektabilitas yang bagus maka harus dicari figur di luar partai yang berpeluang untuk menang.
Di Konawe Selatan, kita punya kader Pak Muhtar, Konkep (Konawe Kepulauan ada Rizal. Kami sangat berharap ada kader yang bisa maju,” kata Rasyid Syawal saat ditemui di Sekretariat DPRD Provinsi Sultra, Senin (13/4/2015).
Mengenai kubu Djan Faridz yang akan menggugat KPU jika kubu Romy diterima KPU, menurut Rasyid hal itu sesuatu yang wajar, namun pihaknya akan berjalan terus untuk memenangkan Pilkada. Dikatakannya, pengakuan dari pemerintah menjadi dasar yang kuat untuk masuk dalam tahapan pilkada.
Dalam persiapan pencalonan bupati di Pilkada, Rasyid CS bersaing dengan kubu Djan Faridz yang digawangi La Ode Songko Panatagama. Namun berdasarkan pernyataan ketua KPU RI Husni Kamil Manik, kedua kubu di Sultra harus mengurungkan niat mencalonkan figur di Pilkada.
Husni Kamil Manik sudah mengingatkan kedua parpol itu terancam tak bisa ikut Pilkada. Sebagaimana dilansir detik.com, KPU akan merujuk pada kepengurusan yang disahkan secara inkrah oleh pengadilan. Jika masih bersengketa alias belum inkrah, KPU tak akan menerima pencalonannya.
“Kalau masih bersengketa belum ada kekuatan hukum tetap, maka dilihat isi. Kalau (pengadilan) menunda pemberlakuan SK Menkum HAM, maka tidak satupun yang berhak mewakili partai itu,” kata Husni di kantornya, Jakarta, Kamis (9/4/2015) lalu. (Taslim)
