Monianse Minta OMS Proaktif Kritik Pemerintah

141
Diskusi - Foto bersama Wakil Wali Kota, La Ode Ahmad Monianse, Anggota DPRD PDIP, Wa Ode Nur Aksa, serta perwakilan OMS di Kota Baubau usai diskusi akhir tahun, Kamis malam (27/12/2019). (RISNO MAWANDILI/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse meminta Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) agar proaktif mengawal kebijakan dan pembangunan daerah. Bahkan, OMS diminta jangan sungkan mengkritik Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau.

Kata Monianse, Pemkot Baubau telah membuka ruang kritik bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau OMS lainnya. Namun ia berpesan agar kritik yang diberikan selalu punya dampak positif.

“Biasanya teman-teman LSM selalu datang dalam bentuk demonstrasi. Kalau punya niatan baik, kenapa tidak membuka ruang diskusi atau forum untuk memberi masukan,” ujar Monianse pada awak media dalam kegiatan diskusi akhir tahun, oleh Forum OMS Kota Baubau, bertema Menakar Peran OMS dalam Pembangunan Kota Baubau, Jumat malam (27/12/2019).

Baca Juga : Temuan Kerugian Negara di Kota Baubau Belum Pulih

Supri Rau, selaku Koordinator Forum OSM Kota Baubau memandang kritik yang dilakukan LSM atau organisasi sipil lainnya selama ini baik-baik saja. Hanya saja, kata dia, caranya kurang elegan. Selain itu, Supri memandang semangat OMS dalam mengawal kebijakan Pemkot Baubau juga agak kendor.

“Beberapa tahun ini, OMS bisa dibilang kurang berperan dalam mengawal kebijakan maupun pembangunan. Beda dengan lima tahun yang lalu, yang sangat proaktif mengkritik kebijakan pemerintah. Makanya di 2020 kita ingin bangkit kembali,” ujar dia.

Menurut Supri, kendornya OMS dalam mengkritik kebijakan maupun pembangunan Pemkot Baubau disebabkan beberapa faktor. Salah satu yang paling klasik adalah kejenuhan.

“Kami bosan ketika telah melakukan kritik, memberi masukan, namun oleh pemerintah kritik itu diabaikan. Lebih jauh, pemerintah kadang tidak mau melibatkan OMS dalam pembangunan sarana prasarana kota,” bebernya dalam diskusi yang membahas seputar pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan tata kelola pemerintah ini.

Supri mencontohkan pembangunan pada menara pandang yang berguna memantau kecelakaan wisatawan di Pantai Nirwana. Karena kurang menjaring aspirasi dari LSM, menara pantau itu kini dipandang mengurangi estetika pantai. Lebih dari itu, kata dia, menara juga dibangun tanpa mempertimbangkan konstruksi tanah sebagai landasan pondasi.

Dalam diskusi itu banyak tokoh dan lembaga di Kota Baubau yang hadir. Mulai dari pihak pemerintah, Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, Anggota DPRD Kota Baubau periode 2019-2024 dari Partai PDIP, Wa Ode Nur Aksa, tokoh perempuan, tokoh pendidikan dan dari organisasi profesi kedokteran serta media massa.

“Tujuan kami dalam membentuk diskusi ini agar OMS dapat merefleksi diri terkait perannya dalam tatanan bernegara,” kata Supri. (b)

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini