Pasca Banjir, Distan Konut Lakukan Validasi Data Kerugian Petani

65
Dinsos Provinsi Salurkan Bantuan Korban Banjir di Konut
BENCANA BANJIR- terlihat rumah warga dikabupaten Konawe Utara terndam air hingga setinggi 1 meter. Serta arus sungai yang meningkat drastis menyapu bersih tanaman warga hingga mengalami kerugian ratusa juta rupiah yang diakibatkan hujan keras yang terus turun sejak 11 mei lalu. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

Dinsos Provinsi Salurkan Bantuan Korban Banjir di Konut BANJIR – Terlihat rumah warga di Kabupaten Konawe Utara terndam air hingga setinggi 1 meter. Serta arus sungai yang meningkat drastis menyapu bersih tanaman warga hingga mengalami kerugian ratusa juta rupiah yang diakibatkan hujan keras yang terus turun sejak 11 mei lalu. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Dinas Pertanian Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), terus melakukan pendataan kerugian petani pasca banjir yang melanda di wilayah itu pada sejumlah kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Lembo, Andowia, Lasolo, Sawa, Oheo dan Landawe.

Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Konut Jahidin menuturkan, setiap penyuluh pertanian di masing-masing kecamatan tengah melakukan pendataan tingkat kerugian petani, baik itu tanaman padi maupun jagung hibrida.

“Yang jelasnya padi dan jagung, ini kan banyak jagung yang ditanam di daerah aliran sungai (DAS),” ujar Jahidin, Senin (15/5/2017).

Sementara, untuk tanaman padi petani yang berada di Kecamatan Oheo dan Asera dipastikan mengalami kerugian. Pasalnya, saat musibah banjir yang terjadi petani di wilayah itu telah memasuki masa panen sehingga mengalami gagal panen.

“Hanya kita belum tau pastinya berapa, makanya kita masih lakukan pendataan di lapangan. Kemungkinan minggu ini sudah ada datanya,” katanya.

Baca Juga : Dinsos Provinsi Salurkan Bantuan Korban Banjir di Konut

Masih kata Jahidin, pendataan dilakukan oleh penyuluh Distan Konut guna mensingkronkan data pemerintah desa dengan Dinas Pertanian. Dengan data tersebut akan menjadi acuan pemerintah kabupaten dalam melakukan pengusulan bantuan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

“Utamanya sawah yang tidak bisa panen berarti kategori puso, ketika musim tanam berikutnya tentunya petani butuh bantuan benih. Ini data yang akan kita usulkan, kan biasanya ada bantuan puso melalui cadangan benih nasional,” tuturnya.

“Begitu pun dengan tanaman jagung, kan mereka sudah tanam apalagi petani yang sudah ambil kredit. Seperti itu kan perlu ada kebijakan khusus,” tukasnya. (B)

 

Reporter : Murtaidin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini