Pascakonflik, Warga Gunung Jaya dan Sampoabalo Buton Sepakat Berdamai

137
Pascakonflik, Warga Gunung Jaya dan Sampoabalo Buton Sepakat Berdamai
DEKLARASI - Foto bersama usai deklarasi damai Gunung Jaya-Sampoabalo, Kamis (12/12/2019). Deklarasi ini dihadiri Gubernur Ali Mazi, Bupati Buton La Bakry, dan Danrem 143 Halu Oleo Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto, serta pejabat lain tingkat Sultra juga Buton. (Risno Mawandili/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, PASARWAJO – Warga Desa Gunung Jaya dan Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya sepakat berdamai pasca konflik pada Juni 2019 lalu. Hal itu ditandai dengan pembacaan naskah deklarasi damai di Desa Gunung Jaya, Kamis (12/12/2019).

Naskah deklarasi damai tersebut dibacakan oleh perwakilan dari Desa Sampuabalo, diikuti seluruh masyarakat dari kedua desa. Deklarasi damai ini disaksikan oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, Bupati Buton, La Bakry, Danrem 143 Halu Oleo, Kolonel Inf. Yustinus Nono Yulianto, Kapolres Buton AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga, Kajari Buton Wiranto. Juga sejumlah pejabat lingkup Pemprov Sultra dan Pemda Buton, serta tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda.

Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan, dengan adanya deklarasi damai tersebut, diharapkan kedepan tidak terjadi lagi konflik sosial di tengah-tengah masyarakat, khususnya masyarakat Desa Gunung Jaya dan Sampuabalo.

Baca Juga : Pascarusuh, 700 Warga Gunung Jaya Mengungsi di 3 Desa

“Saya percaya, masyarakat di dua desa ini adalah masyarakat yang berbudaya, kita di Buton, secara keseluruhan Sulatra ini mempunyai adat istiadat yang saling hormat menghormati, harga menghargai sesama kita,” kata Ali Mazi kepada sejumlah awak media, usai kegiatan tersebut.

Lanjut Ali Mazi, melalui deklarasi damai, ia mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama membangun daerah Kabupaten Buton, dan Sultra umumnya ke arah yang lebih baik lagi.

Tak hanya itu, Ali Mazi juga berharap, agar konflik sosial yang terjadi beberapa bulan lalu tidak terulang kembali. Sebab, pertikaian hanyalah akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat itu sendiri.

“Mari kita ciptakan suasana harmonis, aman serta kondusif. Damai itu indah, kalau kita bertikai yang ada hanyalah kerugian,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Danrem 143 Halu Oleo, Kolonel Inf. Yustinus Nono Yulianto mengatakan bahwa, untuk lebih meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat, pihaknya pada tahun 2020 mendatang akan membangun Koramil di wilayah tersebut.

“Pembangunan Koramil dengan Pemda, lahannya juga sudah ada, kita tinggal menunggu saja, target rencana pembangunannya itu tahun 2020 nanti,” katanya singkat.

Di tempat yang sama, Bupati Buton La Bakry saat mengucapkan terima kasih pada warganya karena telah memilih jalan damai. Tak lupa dia juga mengucapkan hal yang sama TNI-Polri karena telah berperan aktif mewujudkan perdamaian.

Baca Juga : Warga Gunung Jaya Bantah Sempat Panah Warga Sampuabalo

“Dan mudah-mudahan mulai hari ini, kita mulai kembali menatap masa depan yang lebih cerah lagi,” kata La Bakry saat memberi sambutan.

Untuk diketahui, pertikaian antara dua desa- Gunung Jaya dan Sampoabalo- di Kabupaten Buton cukup menyita perhatian. Pasalnya akibat konflik itu, sekira 75 rumah dan bangunan milik warga terbakar.

Dalam peristiwa itu terdapat dua orang korban jiwa. Pasca konfik TNI bersama warga mencoba merehabilitasi bangunan yang hangus terbakar. Kini runah yang terbakar itu dapat dipulihkan meski kondisinya tak seperti sedia kala. (b)

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini