Pembangunan Pabrik Kakao di Kolut Ditarget Rampung Akhir 2020

541
Pembangunan Pabrik Kakao di Kolut Ditarget Rampung Akhir 2020
PABRIK KAKAO - Major project pengembangan kawasan berbasis korporasi petani kakao di Desa Ponggiha Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) ditargetkan akan rampung akhir 2020. (RUSMAN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Pembangunan major project pengembangan kawasan berbasis korporasi petani kakao di Desa Ponggiha, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) ditargetkan akan rampung pada Desember 2020 nanti.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kolut, Ismail Mustafa mengatakan, hadirnya pabrik kakao berbasis korporasi tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan Pemkab Kolut. Dana sharing melalui APBN dan APBD sekitar Rp12 miliar telah dikucurkan untuk membangun berbagai fasilitas pabrik kakao di lahan kurang lebih 10 hektar tersebut.

Kata dia, awal pekerjaan proyek tersebut sejak Juni lalu dengan pengerukan lahan, namun kini pihaknya fokus pembangunan fisik seperti gedung-gedung pabrik untuk mempercepat pengembangan unit pengolahan hasil (UPH) biji kakao tersebut.

“Ada dua gedung yang sementara dibangun yakni gedung permentasi biji kakao dan gedung tempat pengolahan cokelat sudah sekitar 40 persen tahap penyelesaian,” kata Ismail Mustafa kepada awak zonasultra.id, Jumat (25/9/2020).

Dikatakan, target penyelesaian bangunan tersebut dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini dan akan dibuka secara umum pada awal tahun 2021 nanti. Pihaknya optimis bisa selesai tepat waktu sebab masih ada sarana pendukung yang harus dilengkapi seperti mesin dan alat-alat kelengkapan proses pengolahan biji kakao tersebut.

“Kita berupaya bisa selesaikan tepat waktu agar bisa fungsikan dan beroperasi tahun depan,” ujarnya.

Lanjut dia, meski pabrik tersebut memiliki kapasitas berskala kecil hanya berkisar 100 sampai 150 kilogram per hari, namun pihaknya optimis dapat menyerap bahan baku dari petani lokal yang sebelumnya masuk dalam program revitalisasi kakao di 2018 lalu.

Mantan Kabag Unit Layanan Pengadaan (ULP) ini menambahkan, berdirinya pabrik tersebut menjadi ikon baru di Kolut. Selain untuk produksi biji kakao menjadi bahan konsumsi, pabrik juga bisa dimanfaatkan untuk wisata. Pengunjung bisa melihat dan belajar proses pengelolaan secara langsung kakao menjadi aneka minuman dan makanan siap saji. (b)

 


Kontributor: Rusman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini