Perekonomian Sultra Tumbuh 6,26 Persen, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Penyumbang Terbesar

47

Ketua BPS Sultra, Adi Nugroho dalam siaran pers di kantor BPS Sultra, Kamis (5/2/2015) mengatakan, ekonomi Sultra selama 2014 tumbuh sebesar 6,26 persen. Jumlah ini tumbuh melambat dibandingkan denga

Ketua BPS Sultra, Adi Nugroho dalam siaran pers di kantor BPS Sultra, Kamis (5/2/2015) mengatakan, ekonomi Sultra selama 2014 tumbuh sebesar 6,26 persen. Jumlah ini tumbuh melambat dibandingkan dengan ekonomi Sultra pada 2013 lalu sebesar 7,51 persen. Bahkan, jumlah ini merupakan pertumbuhan yang lebih lambat selama lima tahun terakhir.
Lebih jauh Adi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Sultra terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali pertambangan dan penggalian yang tumbuh negatif 1,12 persen.
“Jasa pendidikan merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,98 persen. Diikuti oleh administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 12,98 persen. Lalu jasa lainnya sebesar 12,93 persen,” jelas Adi.
Menurut Adi, meski pertambangan dan penggalian tumbuh negatif, ternyata secara struktur perekonomian lapangan usaha ini justru memberikan kontribusi besar kedua terhadap PDRB Sultra yaitu 20,14 persen. Begitupun dengan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Meski laju  pertumbuhannya tidak signifikan, namun sektor ini merupakan tonggak utama PDRB Sultra hingga Rp 25,64 persen.
Sektor lainnya yang berkontribusi besar adalah perdagangan baik besar maupun eceran sebesar 1,46 persen dan reparasi mobil, motor dan sepeda sebesar 0,97 persen.
Untuk diketahui, rilis PDRB 2014 dan tahun-tahun berikutnya telah menggunakan tahun dasar 2010 berbasis Sistem National Account (SNA) 2008 sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah sebelumnya menggunakan tahun dasar 2000. (Jumriati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini