Pria di Kendari Bunuh Diri Sambil Siaran Langsung di Facebook

6771
Pria di Kendari Bunuh Diri Sambil Siaran Langsung di Facebook
BUNUH DIRI - Seorang pria warga Kelurahan Wundumbatu, Kecamatan Poasia Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), AM (51) gantung diri di kediamannya, Senin (7/9/2020). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang pria warga Kelurahan Wundumbatu, Kecamatan Poasia Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), AM (51) gantung diri di kediamannya, Senin (7/9/2020). Proses bunuh diri ini terbilang aneh, pasalnya korban sambil merekam kejadian itu dengan siaran langsung di media sosial melalui akun facebook.

Anak korban, BD mengatakan ayahnya yang berprofesi sebagai sopir truk itu sempat bersama dirinya pukul 10.15 Wita usai membawakan makanan coto. Setelah itu, ia pun meninggalkan korban menuju base camp tempat kerjanya.

Dua jam berikutnya, BD mendapat telepon dari iparnya. Dia diminta untuk mengecek ke rumahnya, bahwa orang tuanya (korban) sementara gantung diri sambil siaran langsung (live) di media sosial facebook. Seketika dia pulang ke rumah.

Ditemani dua orang warga, dia datang membuka pintu rumah yang tidak terkunci dan menemukan korban dalam keadaan tergantung dengan menggunakan seutas tali nilon. Panjang tali itu sekitar 150 sentimeter yang diikatkan di jendela (loster) pintu ruang dapur.

Saat ditemukan, korban telah menghembuskan nafas terakhir dan kaki rapat ke lantai. Korban menggunakan peci, celana panjang hitam, dan baju hitam.

“Bapak sudah tergantung di sebuah jendela pintu dengan menggunakan tali dan kondisi sudah tidak bernyawa. Saya lihat Handphone-nya masih live di facebook langsung saya matikan,” ujar BD di lokasi kejadian, Senin (7/9/2020).

Informasi yang dihimpun, bahwa korban ini diduga mengalami frustrasi akibat ditinggal pergi sang istri sejak lima hari lalu. Nomor kontaknya diblokir bahkan akun media sosialnya juga diblokir.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Poasia AKP Slamet Budiyono mengaku tak tahu secara pasti pemicu korban melakukan bunuh diri. Namun, menurut informasi yang dikumpulkan di lapangan karena frustasi.

“Nda tahu, kita tidak paham itu, coba kalau memang itu kita komunikasi ke pihak keluarga. Karena masih berduka, kita tidak tanya-tanya sedalam itu. Dugaan sementara murni bunuh diri,” kata AKP Slamet Budiyono saat dihubungi melalui telepon.

Menurut Slamet, keluarga korban keberatan untuk dilakukan autopsi sehingga hanya dilakukan visum et repertum (VER) dari luar. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. (A)

 


Reporter: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini