Program Unggulan Pertanian Organik dan Pembentukan BUMDes di Butur Jadi Referensi di Tingkat Nasional

134
Abu Hasan bupati butur
Abu Hasan

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Selama dua tahun memimpin Kabupaten Buton Utara (Butur), berbagai program pembangunan telah dilakukan oleh Abu Hasan dan Romadio. Terutama pada sektor pertanian organik, yang kini terus di kembangkan di Butur, Selasa (7/8/2018).

Meski sudah banyak melakukan perubahan, Abu Hasan mengaku masih punya tugas berat yang harus ia tuntaskan. Tugas tersebut yakni menurunkan angka kemiskinan di daerah pemekaran Kabupaten Muna tersebut.

Bupati Butur, Abu Hasan menjelaskan, kondisi tersebut menjadi perhatian serius bagi pihaknya. Sektor pertanian organik pun menjadi andalan, dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Butur.

(Baca Juga : Pemkab Butur Minta Dukungan Pemprov Kembangkan Pertanian Organik)

BACA JUGA :  Daftar Figur yang Berpotensi Maju Pilgub Sultra 2024

“Karena disana rata-rata pekerjaannya bertani, makanya sampai sekarang sektor pertanian organik masih menjadi wadah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Butur. Pertanian organik ini terintegrasi dengan perikanan dan perkebunan, meskipun optimalisasi lahan belum maksimal,” jelasnya.

Terkait dengan optimalisasi lahan, lanjut mantan Karo Humas Pemprov Sultra, pihaknya masih terkendala dengan optimasi lahan, pupuk, bibit serta pasar.

“Karena pupuknya organik. Kamikan sekarang buat pupuk sendri, kalau bibit ini harus di muliakan supaya tidak bergeser dari keaslian kualitasnya. Ini akan menjadi perhatian serius,” terangnya.

Abu Hasan juga mengaku, jika rencananya pada 2019 mendatang, pihaknya akan mulai ekspansi pasar. Sebab sesuai arahan dari Mentri Pertanian, daerah mendapat target lahan pertanian minimal 5000 hektar.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Tidak hanya itu, Pemda Butur juga telah mendapat bantuan dari Mentri Pertanian, senilai Rp10 milliar.

“Sudah ada, dalam bentuk peralatan seperti mesin penggiling, pemanasa dan lain-lain. Jadi mulai dari hulu hingga hilir, atau dari pengolahan hingga produksi semua pake mesin. Dan tahun ini semua desa telah membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang diharapkan mampu menjadi penggerak pertembuhan ekonomi permanen di desa,” tutupnya. (B)

 


Reporter : Randi Ardiansyah
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini