PT Charoen Pokphand Indonesia Edukasi Petani Jagung di Sultra

616
SEMINAR - PT Charoen Pokphand Indonesia bersama Gempita Sultra saat menggelar acara seminar tentang penanganan jagung pasca panen bersama meningkatkan hasil panen jagung, Selasa (20/2/2018) di Aula BPTP Sultra. (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – PT Charoen Pokphand Indonesia dan Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar seminar bersama petani jagung dari 11 kabupaten/kota, Selasa (20/2/2018) di Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sultra.

General Manager HR and GA PT Charoen Pokphand Indonesia Baso Alim Bahri mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk perhatian pihaknya bersama Gempita Sultra terhadap rendahnya pengetahuan petani jangung tentang apa yang harus dikerjakan pasca panen.

Sebab, kondisi dilapangan saat ini banyak petani yang mengeluh karena jagungnya ditolak di pasaran. Padahal alasannya, karena kualitas jagung yang mereka panen tidak sesuai standar.

Misalnya kadar air yang terlalu tinggi sehingga menimbulkan tumbuhnya jamur pada jagung serta senyawa lain yang membuat kualitasnya menurun.

PT Charoen Pokphand Indonesia Edukasi Petani Jagung di Sultra

“Otomatis kualitas menurun harga bisa turun bahkan ditolak, maka dari itu kami bersama Gempita Sultra mengadakan seminar ini,” ungkap Alim saat acara konferensi pers.

Sehingga dengan adanya seminar ini dapat membantu kendala petani pasca panen untuk meningkatkan kualitas hasil panen.

Ia pun mengaku kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pihaknya di Sultra. Kedepan besar harapan mereka untuk menyerap jagung petani yang berasal dari Sultra.

Namun sebelum membeli jagung dari petani, pihaknya lebih dulu melakukan edukasi ke petani agar semua pihak sama-sama mendapatkan keuntungan.

“Kalau berjalan baik, kami siap dan komit beli jagung di Sultra dengan harga diatas pemerintah. Tak ada target tapi 2018 ini sebisa mungkin kita serap sebanyak-banyaknya,” tukasnya.

Ketua Koodinator Wilayah (Korwil) Gempita Sultra Rustam, menambahkan bahwa saat ini kendala lain yang ditemukan petani jagung di Sultra adalah soal nilai harga jual yang tidak stabil, meskipun sudah ada ketetapan dari pemerintah 3.150 per kilogram.

“Kami saat ini terus berusaha untuk menjalin kerjasama dengan investor yang bisa membeli jagung petani binaan kita, hal itu kami lakukan semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Rustam.

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (”Perseroan”) didirikan di Indonesia dengan nama PT Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited.

Kegiatan usaha utamanya adalah pengelolaan industri makanan ternak, pembibitan dan budidaya ayam ras serta pengolahannya, industri pengolahan makanan, pengawetan daging ayam dan sapi, termasuk unit-unit cold storage.

Kemudian menjual makanan ternak, makanan, daging ayam dan sapi, bahan-bahan asal hewan di wilayah Republik Indonesia, maupun ke luar negeri dengan sejauh diizinkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (B)

 


Reporter : Ilham Surahamin
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini