Putra Asal Sultra Ini jadi Doktor Farmasi Klinik dan Diagnostik Pertama di Indonesia

10215
Putra Asal Sultra Ini jadi Doktor Farmasi Klinik dan Diagnostik Pertama di Indonesia
UJIAN - Adryan Fristiohady saat berfoto bersama dengan komite penguji saat ujian promosi doktor di University Of Vienna, Austria, Eropa Tengah, Rabu (13/6/2018). (DOKUMENTASI PRIBADI ADRYAN)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) patut berbangga dengan prestasi yang diraih salah satu putra asli Bumi Anoa, Adryan Fristiohady.

Ia berhasil menyelesaikan studi S3 di University of Vienna, Austria, Eropa Tengah dalam kurun waktu 2,5 tahun dari target 3 tahun dengan predikat cum laude pada tanggal 13 Juni 2018 lalu.

Pria kelahiran Kendari, 30 Desember 1984 silam ini sukses menjadi Doktor pertama di Indonesia dengan bidang keilmuan Farmasi Klinik dan Diagnostik.

“Alhamdulilah Doktor dibidang ilmu farmasi klinik dan diagnostik baru pertama di Indonesia, sebelumnya UGM sama Unpad punya doktor dibidang farmasi klinik tapi yang double farmasi klinik dan diagnostik alhamdulillah baru saya pertama di indonesia,” ungkap Adryan kepada zonasultra, Sabtu (16/6/2018) melalui sambungan WhatsApp Mesengger.

Putra Asal Sultra Ini jadi Doktor Farmasi Klinik dan Diagnostik Pertama di Indonesia
Adryan Fristiohady

Kemudian dengan gelar yang dimilikinya ini juga menjadikan ia sebagai Apoteker pertama di Sultra yang memiliki gelar akademik tertinggi yaitu Doktor. Tenaga pendidik di Fakultas Farmasi UHO berhasil mempertahankan disertasinya saat ujian defense dengan tema umum mengenai metastasis kanker payudara atau biasa disebut kanker payudara stadium 4.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Bersama tim risetnya di Institute of Clinical Pathology, Medical University of Vienna, Adryan pun berhasil menerbitkan karya ilmiahnya di jurnal internasional terbitan Switzerland, Spanyol dan Belanda.

“Alhamdulillah senang dan bangga, apalagi bisa selesai S3 dalam jangka waktu 2.5 tahun disaat yang lain bisa sampai 4-5 tahun, UHO butuh banyak Doktor dan di Fakultas Farmasi belum ada apoteker yang punya gelar doktor, alhamdulillah sekarang sudah ada,” ujarnya.

Tahun 2016 saat masih menempuh pendidikan di Vienna, Ia didapuk menjadi ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Austria serta ia juga tercatat sebagai research assistant di Institut Patologi Klinik, Rumah Sakit Umum Kota Wina Allgemeines Krankenhaus.

Adryan Fristiohady menyelesaikan sekolah dasar di SD Kuncup Pertiwi, kemudian bangku menegah pertam di SMP Negeri 9 Kendari dan menamatkan diri di SMA Negeri 1 Kendari.

Pada tahun 2007 menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Farmasi di Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar. Kemudian melanjutkan profesi Apoteker di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta pada tahun 2008. Tidak sampai disitu ia pun melanjutkan pendidikan S2 jurusan Farmasi di UGM pada tahun yang sama.

BACA JUGA :  Bank Sultra Catat Pencapaian Laba Tertinggi, Konsisten dalam Ekspansi dan Inovasi
Putra Asal Sultra Ini jadi Doktor Farmasi Klinik dan Diagnostik Pertama di Indonesia
Adryan Fristiohady

Lanjut S3 di Austria Adryan menempuh pendidikan dengan menggunakan beasiswa Indonesia – Austria Scholarship Programme tahun 2015 silam.

Selain sukses dibidang pendidikan karir pekerjaannya juga berjalan dengan baik. Pada tahun 2009-2010 ia menjadi dosen akademi farmasi di Bina Husada Kendari.

Tahun 2010-2011 ia bekerja sebagai Supervisor Produksi Effervescent di PT. Tempo Scan Pacific – Cikarang. Tahun 2014 hingga sekarang ia masih tercatat sebagai Dosen di Jurusan Farmasi UHO.

Adryan pun menghimbau kepada generasi muda Sultra untuk tidak pernah patah semangat dengan keterbatasan yang dimiliki. Baginya, peluang meraih mimpi terbuka lebar dan untuk meraihnya harus bangun dan menyelaraskan ikhtiar dan doa untuk hingga meraih gelar akademik tertinggi.

“Kendala geografis dan stigma bahwa lulusan Jawa lebih bagus daripada lulusan dari Universitas di Indonesia Timur harus segera dihilangkan kita semua sama yang membedakan cuma keuletan dan ketekunan, seperti kata pepatah usaha yang kita lakukan berbanding lurus dengan hasil yang kita dapat,” tegasnya. (A)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini