Sadis!!! Belum Meninggal, Pasien Ini Ditelantarkan dan Diinapkan di Kamar Mayat

60

Ironisnya, pasien mengidap penyakit gula yang mengakibatkan kaki kanannya membusuk karena luka yang diderita. Dengan suara yang terbata-bata dan kurang jelas, La Ode Halimu berusaha mencoba menjawab

Ironisnya, pasien mengidap penyakit gula yang mengakibatkan kaki kanannya membusuk karena luka yang diderita. Dengan suara yang terbata-bata dan kurang jelas, La Ode Halimu berusaha mencoba menjawab pertanyaan yang dilontarkan wartawan. Dikatakan, dirinya sudah berada di RSUD Palagimata sejak 5 hari yang lalu. Namun, oleh pihak RSUD tidak memberikan perawatan layaknya pasien-pasien lainnya.
“Saya sudah lima hari di sini (kamar mayat, red) tidak ada perawatan saya dapat kasihan,” kata La Ode Halimu kepada ZonaSultra.com, Sabtu (24/1/2015).
Dikatakan, kemungkinan dirinya tidak mendapatkan perawatan yang layak dari pihak RSUD karena dirinya tidak memiliki biaya untuk membayar biaya rumah sakit. Apalagi, sanak family La Ode Halimu sendiri tidak ada yang datang menjenguk di RSUD Palagimata.
“Saya kasihan orang tidak mampu, tidak punya keluarga,” ujarnya.
Humas RSUD Palagimata, Nur Ifa merasa kaget saat diwawancara sejumlah wartawan terkait pasien yang diterlantarkan tersebut. Apalagi awak media saat melakukan peliputan langsung bertemu pasien tanpa berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak humas RSUD. Saat ditemui, pasien tersebut sudah berada diteras kamar mayat dengan kondisi terbaring tak berdaya bahkan yang lebih parah lagi sudah dikerumuni lalat.
“Harusnya sebelum meliput tadi melapor dulu sama satpam, nanti satpam arahkan ke humas,” kata Nur Ifa.
Nur Ifa lalu mempersilakan wartawan untuk mewawancarai dirinya di ruang humas. Mengenai pasien tersebut, Nur Ifa mengklaim bahwa pihak rumah sakit tidak menelantarkan pasien tersebut. Melainkan sengaja ditempatkan di kamar mayat mengingat kamar untuk perawatan inap sudah penuh dan tidak ada lagi ruangan yang bisa digunakan. 
“Waktu dia (pasien) itu datang, kebetulan kamar rawat inap sudah penuh semua. Makanya kami tempatkan di dalam kamar mayat karena hanya itu yang kosong,” katanya santai.
Dikatakan, selama lima hari berada di kamar mayat, La Ode Halimu terus mendapatkan perawatan. Tetapi perawatan yang dimaksud hanya dilakukan pergantian perban pada luka di kaki kiri pasien. Sementara, kondisi pasien semakin hari semakin lemas. Tubuhnya pun terlihat sangat kurus yang tentunya membutuhkan cairan infus untuk memperkuat daya tahan tubuh.
“Tiap hari kami tindak itu pasien. Kami ganti terus perbannya,” elaknya.
Lucunya, meski mengaku tiap hari melakukan tindakan perawatan terhadap pasien tersebut, saat ditanya wartawan perihal sakit yang diderita La Ode Halimu, Nur Ifa justru tidak tahu sakit yang dideritanya. Malah Nur Ifa mengklaim bahwa pasien tersebut mengalami gangguan jiwa. Jawaban tersebut tentunya tidak masuk akal, pasalnya jika setiap hari pihak RSUD melakukan tindakan maka sudah pasti ketahuan penyakit yang diderita pasien tersebut.
“Saya tidak tahu juga sakit apa. Hanya saya dengar dari orang-orang katanya dia gila,” ujar Nur Ifa.
Usai diwawancarai sejumlah awak media, Nur Ifa kemudian meminta agar berita tersebut jangan dulu ditayangkan atau diterbitkan, namun permintaan tersebut tidak dipenuhi awak media. Alasannya, jika ingin diterbitkan atau ditayangkan nanti jika pihak RSUD telah melakukan tindakan dengan memberikan fasilitas kamar rawat inap kepada pasien tersebut. 
“Kalau bisa jangan dulu dikirim beritanya. Nanti setelah kami tindak dulu dan beri pelayananan untuk pasiennya,” pintanya. (Dian)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini