ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Seperti Ramadan tahun-tahun sebelumnya, pada bulan suci Ramadan tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara (Kolut) kembali menggelar rangkaian kegiatan safari Ramadan yang berlangsung sejak malam ke-10 Ramadan.
Perjalanan tim safari Ramadan Pemkab Kolut tahun ini dipimpin langsung Bupati Kolut Nur Rahman Umar, dan dimulai dari wilayah utara Kolut yakni Kecamatan Tolala, Purehu dan Batu Putih, sesuai dengan jadwal yang dirilis Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kolut.
Kegiatan safari Ramadan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan amal, mulai dari pembagian zakat profesi kepada fakir miskin sebanyak 35 orang per desa dengan nominal Rp300 ribu per orang; mualaf Rp400 ribu per orang; guru mengaji dan anak yang sekolah di luar daerah senilai Rp1 juta; anak yang menempuh studi di luar negeri Rp5 juta; serta anak yang berprestasi dalam menghapal Alquran senilai Rp1,5 juta.
Usai penyaluran zakat profesi kegiatan dilanjutkan dengan buka puasa bersama masyarakat dan perangkat desa setempat, dilanjutkan dengan salat Isya dan Tarawih berjamaah. Turut hadirnya Bupati Kolut yang memimpin langsung kegiatan safari Ramadan menambah antusias warga setempat untuk melaksanakan ibadah secara berjamaah bersama pemimpin mereka yang momennya sangat jarang dijumpai.
Safari Ramadan yang digelar tahun ini membawa kesan tersendiri bagi msyarakat Kolut. Sebab, penyaluran zakat dengan mendatangi desa-desa melibatkan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai koordinator.
Bupati Kolut Nur Rahman Umar berharap bulan suci Ramadan 1439 H tahun ini, warga lebih antusias mempererat silaturahmi dan menjaga kerukunan antara pemeluk agama lain.
“Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah yang di dalamnya terdapat kemulian. Sehingga setiap warga Kolaka Utara mari bersama menjaga ukhuwa islami serta menjaga kedamaian diantara pemeluk agama lain,” kata Nur Rahman saat melakukan safari Ramadan di Masjid Agung Lasusua.
Bupati melanjutkan, pada bulan Ramadan, Allah SWT melipatgandakan segala amalan, bahkan terdapat satu malam yang sangat mulia dari seribu bulan.
“Dengan segala kemulian Ramadan, mari kita semua bergembira selayaknya menyambut datangnya tamu agung,” ujar ayah tiga anak ini.
Setiap insan manusia harus dapat mengunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Mengisi waktu dengan beribadah dan berbuat baik bagi sesama manusia. Menghindari perbuatan yang tidak bermamfaat.
“Menjelang datangnya Ramadan, ada setitik nila yang menodai kerukunan hidup dalam berbangsa yang berbhineka. Di beberapa tempat terjadi peristiwa ledakan bom yang merenggut puluhan jiwa anak bangsa yang tidak berdosa,” terangnya.
Nur Rahman menambahkan, selaku bupati dan atas nama Pemda Kolut, dirinya mengucapkan berbela sungkawa atas korban tragedi bom bunuh diri di beberapa tempat di Tanah Air. Ia prihatin dengan apa yang terjadi dan berharap tidak ada lagi bom yang terjadi.
Tragedi itu, kata bupati sangat menyakitkan. Mengunakan simbol Islam seolah ingin menegaskan pelaku teror representase dari agama Islam padahal perilaku mereka sangat jauh dari akhlak Islam dan tuntutan Islam.
Dirinya menegaskan, Islam senantiasa mengajarkan kedamaian dan ketentraman. Islam bukan paham atau agama radikal, Islam agama rahmatan lilalamin.
“Di Ramadan ini juga mari kita bersama menghidari berita hoax dan ujaran kebencian melalui media sosial yang berpotensi merusak seluruh pahala ibadah di bulan suci Ramadan ini,” tuturnya.
Nur Rahman juga berharap pada birokrasi untuk tetap konsisten menjalankan tugas pemerintahan. Memberikan pelayanan pada masyarakat dengan ikhlas dan sepenuh hati sebagai bagian dari ibadah. (Adv)
