Salurkan Raskin Berkutu, Warga Protes dan Adukan Bulog ke Dewan

85
Salurkan Raskin Berkutu, Warga Protes dan Adukan Bulog ke Dewan
RAPAT KONSULTASI - Rapat konsultasi dewan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wakatobi, Jumat (7/7/2017). Rapat yang dihadiri Bulog dan Asisten II Setda Wakatobi dan masyarakat ini, membahas penyaluran Raskin yang tidak layak komsumsi. (NOVA ELY SURYA/ZONASULTRA.COM)

Salurkan Raskin Berkutu, Warga Protes dan Adukan Bulog ke Dewan RAPAT KONSULTASI – Rapat konsultasi dewan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wakatobi, Jumat (7/7/2017). Rapat yang dihadiri Bulog dan Asisten II Setda Wakatobi dan masyarakat ini, membahas penyaluran Raskin yang tidak layak komsumsi. (NOVA ELY SURYA/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI– Badan Urusan Logistik (Bolog) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), kini dalam sorotan masyarakat dan kalangan anggota dewan. Penyebabnya adalah Bulog setempat menyalurkan beras miskin (Raskin) tidak layak komsumsi. Bahkan raskin tersebut sudah berkutu, berdebu dan berbau.

Masalah ini pun diadukan oleh sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Peduli Rakyat (GPPR) Wakatobi ke DPRD setempat. Mereka komplain raskin yang disalurkan pihak Bulog baru-baru ini dinilai lebih layak dikonsumsi hewan.

“Di Wakatobi hari ini masyarakat dianggap binatang, sehingga beras begini yang disalurkan,” kata Ramli, koordinator GPPR di hadapan anggota dewan pada rapat dengar pendapat (hearing), Jumat (7/7/2017).

Asisten II Sekretaris Daerah (Sekda) Wakatobi, Kamarudin mengungkapkan, Pemerintah Daerah (Pemda) tidak punya wewenang menolak beras tidak layak itu. Hanya saja diberikan ruang untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk besaran kuota.

“Tahun lalu begini, sekarang juga begitu, kita kan malu. Kali ini menjadi catatan penting untuk bapak kepala Bulog, sebelum disalurkan agar kiranya dicek dulu. Jika beras itu tidak layak, tolong dikembalikan semua beras yang telah disalurkan,” ujar Kamarudin.

Sementara itu, Kepala Bulog Kabupaten Wakatobi Dedy, mengaku bahwa keterlambatan penyaluran ini disebabkan Surat Keputusan (SK) dari Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam ke Pemda terlambat, yang menyebabkan Raskin berkutu, berdebu dan beraroma tidak sedap dalam gudang.

“Untuk itu saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang menerima Raskin agar kiranya segera dikembalikan kemudian akan diganti. Sebab tidak lama lagi beras sebanyak 500 ton akan segera datang, dan untuk kita ketahui bersama, ketahanan beras di gudang hanya 3-4 bulan, sementara 6-7 bulan baru penyaluran,” katanya.

Menanggapi masalah ini, Ketua DPRD Wakatobi Ali Tembo mengaku kecewa. Terkait hal ini, DPRD setempat bakal bentuk tim pengawas penyaluran raskin.

“Jujur, saya sangat kecewa. Anda mengulangi kesalahan yang sama. Kan, tidak elok kita berhadapan dengan situasi seperti ini, saya sangat tidak mengerti dengan kinerja anda. Kenapa hal ini bisa terjadi. Melihat situasi kemarin itu sangat buruk untuk bapak. Jangan lalai pak, jika ini terjadi terus apa kata masyarakat kepada kita,” terang ketua DPRD. (A*)

 

Reporter : Nova Ely Surya
Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini