Sebelum Berlayar, Mesin KM Izhar Sempat Rusak

354
Kapal Bermuatan Ratusan Orang Terbakar di Pulau Bokori, Dua Meninggal Dunia
KAPAL TERBAKAR - Kebakaran melanda kapal motor (KM) Izhar rute Kendari menuju Salabangka, Sulawesi Tengah (Sulteng) di sekitar perairan Pulau Bokori, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (17/8/2019) sekitar pukul 00.30 WITA. (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Mesin Kapal Motor (KM) Izhar disebut sempat mengalami kerusakan di Pelabuhan Kendari, sesaat sebelum berlayar lalu terbakar di perairan sekitar Pulau Bokori, Kecamatan Soropia, Sabtu (17/8/2019) sekitar pukul 00.00 wita.

Salah seorang penumpang yang selamat Jojo Arianto (23) menceritakan, ia mendapat informasi bahwa kapal kayu tujuan Kepulauan Salabangka, Kabupaten Bungku Selatan, Sulawesi Tengah bakal berlayar pukul 21.00 wita. Sehingga ia naik ke atas kapal satu jam lebih awal. Namun, menurut Jojo, kapal nahas tersebut baru berangkat pada pukul 22.30 wita.

“Saya naik di atas kapal di belakang bagian pintu kamar mesin. Jadi, sempat melihat peralatan, kunci-kunci, mesin baru saja habis diperbaiki,” ungkap Jojo Arianto saat ditemui di Desa Bajoe, Minggu (18/8/2019).

Ia menumpang KM Izhar bersama tantenya Jumaria dan sepupunya (anak Jumaria) Faisal (23) hendak ke Kabupaten Morowali. Jojo sendiri ke Morowali untuk ikut turnamen sepakbola 17 an. Selama di Kendari, pria berambut pirang ini kuliah di salah satu perguruan tinggi.

BACA JUGA :  Bank Sultra Catat Pencapaian Laba Tertinggi, Konsisten dalam Ekspansi dan Inovasi

Baca Juga : Kapal Penumpang Rute Kendari-Salabangka Terbakar di Pulau Bokori

Sesaat sebelum kebakaran kapal terjadi, Jojo mengaku sempat main ponsel bersama rekan kuliahnya, Heri. Sementara tante dan sepupunya ada di bagian depan kapal. Saat tidur, ia dibangunkan oleh Heri bahwa kapal terbakar. Seketika ia bangun.

“Sempat diberikan tabung apar oleh Heri diambil dari depan untuk memadamkan api, tapi saya pikir api tidak bisa dipadamkan, karena kobarannya besar. Saya kemudian lari ke depan, mencari tanteku, dia bilang cari sepupumu (Faisal), mati mi kasian,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Jojo kembali ke dalam kapal menggitari ruangan di bagian depan, namun tidak mendapati Faisal. Bersamaan dengan itu, kata Jojo, api seolah memburu, menjalar ke bagian pintu keluar. Di sana banyak orang mau bersiap melompat ke laut.

Baca Juga : Akui KM Izhar Over Kapasitas, Syahbandar Tak Mau Disalahkan

“Saya masih berpikir melompat, tapi tiba-tiba ada orang yang mendorong, sehingga langsung tercebur ke air. Saya sempat bersama-sama tante saya, mengapung pakai gabus besar, tapi karena banyak orang tante saya sudah tidak kelihatan,” terangnya.

BACA JUGA :  Kapolda Sultra Ingatkan Jajaran untuk Profesional dan Netral di Pemilu

Jojo mengaku, berenang bersama dua orang temannya. Ia melihat posisi daratan yang paling dekat adalah Pulau Bokori, sementara lokasi perkampungan tampak lebih jauh jika berpatokan dengan sumber cahaya. Akhirnya, mereka bertiga berenang ke Pulau Bokori.

Sekitar selama 30 menit berenang, belum sampai pesisir Bokori, datang pertolongan dari warga menggunakan perahu. Walhasil Jojo pun selamat, berhasil dievakuasi di Desa Bajoe. Sementara tantenya Jumaria juga selamat, bertemu di desa yang sama.

“Tapi Faisal sampai sekarang belum ketemu, dia masih hilang, tanteku menangis terus tunggu diketemukan. Heri juga masih hilang,” tukasnya.

Sebelumnya, KM Izhar terbakar di sekitar perairan Pulau Bokori pada Sabtu 17 Agustus 2019 sekitar pukul 00.00 wita. Akibatnya, ratusan penumpang melompat terjun ke laut, barang bawaan tak sempat lagi diselamatkan. Walhasil 7 orang dinyatakan meninggal dunia, 6 masih hilang. (a)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini