Sivitas Akademik IAIN Gelar Salat Gerhana Matahari

51
Inilah 4 Lokasi Shalat Gerhana Matahari di Kota Kendari
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM KENDARI – Sivitas Akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar sholat gerhana atau sholat kusuf di Masjid Baitul Hikmah, Kamis (26/12/19). Sholat kusuf merupakan sholat sunah yang dianjurkan saat terjadi gerhana matahari cincin atau pun gerhana matahari sebagian.

Pelaksanaan sholat kusuf di IAIN Kendari dipimpin oleh Ahmad Baharuddin, juga sekaligus bertindak sebagai khatib. Dalam khutbahnya Ahmad menyampaikan bahwa fenomena gerhana merupakan salah satu tanda kebesaran Tuhan. Untuk itu, fenomena alam ini hendaknya menjadikan kita memperbanyak rasa syukur atas nikmat yang Tuhan berikan, beristighfar dan bertaubat atas segala kesalahan yang dilakukan di masa lalu.

“Sholat ini sebagai wujud penghambaan manusia kepada Pencipta Alam Semesta. Allah menjanjikan pahala dan ampunan kepada hambaNya yang melaksanakan sholat gerhana,” jelas alumni Universitas Al Azhar Cairo ini.

Ia menambahkan, saat terjadi gerhana Nabi Muhammad memerintahkan umat muslim melaksanakan berdoa, berdzikr, bersedekah, dan melakukan amal saleh lainnya.

(Baca Juga : Sambut Gerhana Matahari Cincin, Puluhan Warga Kendari Salat Gerhana)

Dosen Fakultas Syariah ini menutup khutbahnya dengan memanjatkan do’a untuk kemaslahatan bersama, agar senantiasa diberikan hati yang selalu taat kepada Allah, serta dijauhkan dari marabahaya.

Sementara itu, Wakil Rektor I IAIN Kendari Husain Insawan, mengatakan, pelaksanaan sholat kusuf juga sebagai menjadi bagian dari budaya religiusitas yang dibangun IAIN Kendari.

“Kita terus berupaya bersama-sama kesadaran tentang kebesaran Allah dan pentingnya memperkuat ketaqwaan dan keimanan kepada Maha Pencipta. Selin itu, kegiatan ibadah seperti ini juga menguatkan identitas kita sebagai kampus keagamaan Islam,” tutupnya.

Gerhana matahari terjadi di sebagian wilayah Indonesia sekitar pukul 12.15 WIB. Disebut gerhana matahari cincin apabila matahari, bulan, dan bumi berada tepat segaris. Saat itu, piringan bulan yang teramati dari bumi terlihat lebih kecil dibandingkan piringan matahari. Ketika terjadi puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin disebabkan terdapat lingkaran gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggir.*

 


Penulis : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini