Tahap Sertifikasi, Pengurus BPR Siap Ujian Tertulis

567
Tahap Sertifikasi, Pengurus BPR Siap Ujian Tertulis
BPR - Foto bersama jajaran direksi dan dewan komisaris/pengawas Bank Perkreditan Rakyat se-Sultra bersama pemerintah provinsi Sultra dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sultra, Jumat (2/8/2019). (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Setelah mengikuti pelatihan sertifikasi peningkatan kompetensi selama 11 hari dari tanggal 22 Juli hingga 2 Agustus 2019, unsur pengurus dari 16 bank perkreditan rakyat (BPR) yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mengikuti ujian tertulis.

Ketua DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sultra Ahmat mengatakan, pada tahap pelatihan seluruh direksi dan dewan komisaris mempelajari 13 modul sertifikasi untuk calon direksi tingkat I dan komisaris/dewan pengawas BPR.

Adapun modul yang dipelajari antara lain adalah bagaimana menerapkan manajemen resiko kredit operasional likuiditas dan kepatuhan, manajemen kepemimpinan, menyusun rencana bisnis, menerapkan tata kelola perusahaan, menerapkan anti pencucian uang (APU) dan penanggulangan pendanaan terorisme (PPT).

“Dan masih banyak lagi yang dipelajari dan pada tanggal 5 sampai 7 Agustus mereka akan mengikuti ujian sebagai tahapan evaluasi untuk mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BPR pusat,” ungkap Ahmat saat ditemui di Hotel Zenith, Jumat (2/8/2019) malam.

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

Tujuan dari adanya pelatihan itu adalah untuk mempersiapkan calon regenerasi unsur pengurus pada BPR yang sudah memiliki sertifikasi. Pasalnya, sertifikasi menjadi salah satu syarat menduduki jabatan sebagai direktur dan calon komisaris atau dewan pengawas.

(Baca Juga : Unsur Pengurus BPR se-Sultra Ikuti Sertifikasi Peningkatan Kompetensi)

“Jadi sebenarnya sertifikasi ini bukan untuk mengganti yang ada tapi kita siapkan dari sekarang SDM-nya BPR, dan ketika dibutuhkan mereka sudah siap,” tukasnya.

Ketua Pantia Pelaksana Fathur Rahman Amin menyebutkan dari 31 unsur pengurus BPR hanya ada 8 orang yang akan mengikuti ujian. Pasalnya, 13 orang lainnya merupakan pejabat direksi dan dewan komisaris BPR yang melakukan perpanjangan sertifikasi. Sedangkan sisanya adalah mereka yang secara struktur berada di bawah direksi dan dewan komisaris.

Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sultra Yuni Nurmalawati mengatakan, setelah adanya pelatihan itu ia berharap akan bisa menambah kompentensi pengurus BPR yang akan berdampak pada peningkatan kinerja serta membawa BPR ke arah lebih baik dan tetap mampu bersaing dalam industri perbankan yang semakin kompleks.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

(Baca Juga : BPR Bahteramas Kendari Salurkan Kredit TPP Rp 2,2 Miliar)

“Utamanya menghadapi rencana konsolidasi nanti pada tubuh BPR Bahteramas,” tukasnya.

Dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sultra, melalui Kepala Bagian Pengawasan Lembaga OJK Provinsi Sultra, Maulana Yusup, menekankan bahwa pelatihan ini harus mampu meningkatkan kompetensi pengurus.

“Ilmu yang didapat selama pelatihan dapat diaplikasikan dalam kegiatan operasional sehingga BPR dapat tumbuh sehat dan kuat sehingga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat,” tukasnya.

Untuk diketahui, ada 16 BPR yang menjalankan aktivitas perbankan yakni 12 BPR Bahteramas dan 4 BPR swasta yakni Swasta Sejahtera dan Gandalata di Kendari, BPR Sejahtera di Baubau serta BPR Haralata di Kolaka. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini