Triwulan IV Kinerja Perbankan Sultra Melambat

35

Seperti yang dipaparkan Deputi Kepala Perwakilan Bidang Ekonomi Moneter BI Sultra, Harisuddin, total aset perbankan Sultra misalnya hanya tumbuh sebesar  2,58 persen dari Rp 19, 6 triliun pada t

Seperti yang dipaparkan Deputi Kepala Perwakilan Bidang Ekonomi Moneter BI Sultra, Harisuddin, total aset perbankan Sultra misalnya hanya tumbuh sebesar  2,58 persen dari Rp 19, 6 triliun pada triwulan III menjadi Rp 18,8 triliun. Begitupun dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami perlambatan. 
“DPK perbankan Sultra mengalami penurunan dari Rp 13,09 triliun pada semester III menjadi Rp 12,7 triliun pada semester IV,” jelas Harisuddin dalam  acara Forum Kordinasi Ekonomi dan Keuangan Regional Sultra di Hotel Swiss Bell Kendari, Kamis (19/3/2015). 
Di sisi lain kredit yang dikucurkan sejumlah bank di Sultra pada triwulan IV justru mengalami peningkatan hingga 10,12 persen. Jumlahnya pun meningkat dari Rp 14,8 triliun pada triwulan III menjadi Rp 15,1 triliun pada triwulan IV dengan rincian bank umum sebanyak Rp 14,1 triliun, bank perkreditan rakyat (BPR) sebanyak Rp 135,7 milyar dan bank syariah sebanyak Rp 852,9 milyar.
“Meski kinerja perbankan di Sultra mengalami pelambatan, namun ternyata non performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah justru mengalami penurunan sebesar 0,2 persen ke posisi 2,55 persen dari sebelumnya 2,74 persen,” terangnya.
Begitupun loan to deposit ratio (LDR) atau rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber ,  juga meningkat sebesar 10,98 persen dari posisi 113,69 persen menjadi 124,67 persen.
 
Saat ini tambhanya di Sultra terdapat 24 bank umum terdiri dari 18 bank konvensional dan enam bank syariah. Bank perkreditan rakyat (BPR) sebanyak 12 terdiri dari delapan BPR milik pemerintah daerah dan empat BPR milik swasta. (**Jumriati).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini