Seperti yang dialami Arfan, pemuda yang berprofesi sebagai pegawai swasta ini mengaku beberapa waktu dia pernah dipalak di taman tersebut. Saat itu ia tengah menghabiskan waktu senggangny
Seperti yang dialami Arfan, pemuda yang berprofesi sebagai pegawai swasta ini mengaku beberapa waktu dia pernah dipalak di taman tersebut. Saat itu ia tengah menghabiskan waktu senggangnya dan bersantai, namun dengan tiba-tiba dihampiri dua preman dan meminta sejumlah uang.
“Mereka (preman-red) meminta uang katanya untuk tambahan pembeli minuman keras. Saat itu saya lihat salah satu dari mereka memasukkan tangannya ke dalam bajunya dan kayaknya dia pegang pisau” ujar Arfan kepada jurnalis Zonasultra.com, Selasa (10/3/2015).
Arfan mengaku saat itu bukan hanya didatangi satu kali, karena setelah dua prema itu pergi ia kembali dihampiri tiga orang pria yang tidak dikenalnya dan ketiganya juga membawa senjata tajam. Namun beruntung ia tidak lagi menjadi sasaran pemalakan sebab dari pantauannya ketiga pria tersebut sedang mencari sesuatu.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kota Kendari Tri Kora, mengatakan ini memang merupakan tanggung jawab pihak keamanan. Di taman itu pihaknya sudah sering memasangi lampu tetapi tetap saja oknum tidak bertanggung jawab memecahkan lampu-lampu yang disediakan untuk penerangan taman.
Preman-preman itu juga pintar kalau ada petugas keamanan mereka sudah lari duluan dan ini terjadi bukan hanya di Kebi tapi di taman walikota dulu juga ramai oleh preman, ungkap Trikora.
Trikora berharap kepada masyarakat di sekitar Kebi agar proaktif untuk terlibat dalam menjaga keamanan di taman itu. Utamanya lurah di wilayah tersebut agar mengkoordinir masyarakatnya dan mengaktifkan hasip yang sudah ada.(**Randi)